Langsung ke konten utama

NASKAH DRAMA ENAM (6) ORANG "KERAJAAN SAJADAH"

KERAJAAN SAJADAH
Di suatu negeri, berdirilah sebuah kerajaan. Dimana, rakyatnya merupakan penghasil tikar shalat atau biasa disebut sajadah. Maka dari itu dikenallah kerajaan ini sebagai Kerajaan Sajadah. Kerajaan ini diperintah oleh Seorang Raja dan dua orang putri. Istrinya telah meninggal, dan baru-baru ini Penasihat Kerajaan juga meninggal. Dan terjadilah kekosongan jabatan penasihat di kerajaan tersebut.
Raja                 :           Wahai putriku, bawakan aku sebuah sajadah, aku ingin menunaikan shalat.
Putri Ayu        :           Baik, ayahanda.
(Putri meninggalkan Raja untuk mengambil sajadah ke tempat penyimpanan dan membawakannya kembali untuk Ayahnya)
Putri Ayu        :           Ini , ayahanda
Raja                 :           Terimakasih, puriku.
(Raja menunaikan shalat)
Putri Ninda     :           Aku pikir kita harus mencari pengganti penasihat kerajaan.
Putri Ayu        :           Ya ,kau benar saudariku. Ayah terlihat kesulitan mengambil sebuah keputusan tanpa seorang penasihat.
Putri Ninda     :           Jika saja aku cukup dewasa untuk menjadi penasihat, tentulah aku bersedia membantu ayah.
Putri Ayu        :           Benar, sayang sekali. Padahal aku ini cukup dewasa, tapi tetap saja ayah memandangku seperti anak kecil.
Putri Ninda     :           Kupikir akan lebih baik jika kita mengadakan sayembara.
Putri Ayu        :           Sayembara? Sayembara seperti apa?
Putri Ninda     :           Ayo pikirkan bersama.
(Raja menghampiri kedua putrinya)
Raja                 :           Wahai putriku, lipatlah kembali sajadah ini dan masukkan ke dalam tasnya.
Putri Ayu        :           Baik, Ayah.
Putri Ninda     :           Ayah, apa ayah kesulitan memerintah kerajaan tanpa didampingi seorang penasihat ?
Raja                 :           Ya, putriku. Aku sulit untuk mengambil keputusan yang benar-benar bijak.
(Putri Ayu kesulitan untuk melipat sajadah itu yang memang terlalu besar untuk tasnya. Raja dan Putri Ninda merasa terganggu dengan hal tersebut)
Raja                 :           Ada apa putriku ?
Putri Ayu        :           Sajadahnya tak seukuran dengan tasnya ayah.
Raja                 :           Bukankan kau mengambilnya dari tas tersebut?
Putri Ayu        :           Benar, Ayah. Aku telah mencoba berbagai lipatan untuk membuatnya seukuran dengan tasnya. Namun tetap saja tak bisa.
Putri Ninda     :           Sepertinya aku tahu. Ayah, bagaimana kalau kita mengadakan sayembara untuk mencari pengganti penasihat kerajaan?
Raja                 :           Ayah juga telah memikirkan hal itu, putriku. Tapi ayah tak tahu sayembara apa yang harus ayah adakan.
Putri Ninda     :           Bukankah sudah jelas, Ayah ?
Putri Ayu        :           Ya, sangat jelas. Sayembara melipat sajadah seukuran dengan tasnya agar bisa masuk kedalam tasnya.
Raja                 :           Kalian memang cerdas.
(Raja pun mengumumkan tentang sayembara melipat sajadah itu. Sayembara itu hanya bisa dilakukan oleh 3 orang yang memang terkenal akan kecerdasannya. Keesokan harinya, Sayembara pun dilaksanakan)
Raja                 :           Wahai peserta sayembara, aku akan mengatakan hadiah dari pemenang sayembara ini. Jika pemenangnya seorang lelaki, maka aku akan mengangkatnya sebagai penasihat Kerajaan. Jika perempuan maka aku akan menjadikannya putriku (Berbicara dengan menggunakan pengeras suara)
(Sementara di ruang persiapan)
Yusran             :           Sepertinya, ada peserta yang bukan keduanya (berbicara dengan suara lirih)
Ridho              :           Apa kau mengatakan sesuatu ?
Yusran             :           Tidak. Mungkin perasaanmu saja.
Wahyudi         :           Akan kubuktikan bahwa akulah yang pantas untuk menjadi penasihat kerajaan.
Yusran             :           Diam saja jika pada akhirnya kau akan kalah. Di mataku kau hanya seorang pecundang.
Wahyudi         :           Tutup mulutmu! Lihat saja nanti!
Ridho              :           Jangan bertengkar wahai kawanku.
(Yusran dan Wahyudi pergi meninggalkan Ridho dan mereka duduk berjauhan)
Putri Ayu datang ke ruang persiapan.
Putri Ayu        :           Peserta pertama, ikutlah denganku menghadap Raja.
Wahyudi         :           Baik, putri.
(Wahyudi dan Putri Ayu meninggalkan ruang persiapan dan pergi menghadap Raja)
Raja                 :           Siapa namamu, Wahai pemuda?
Wahyudi         :           Salam hormat, Baginda Raja. Namaku Wahyudi, Baginda.
Raja                 :           Baiklah, kau hanya akan mendapat 3 kali kesempatan untuk melipat sajadah itu. Jika kau tak bisa menyesuaikan ukuran sajadah itu dengan tasnya dalam 3 kali kesempatan itu, maka kau telah gugur.
Wahyudi         :           Baik, Baginda.
(Wahyudi pun memulai lipatan yang pertama)
Putri Ninda     :           Lipatan pertama gagal
(Wayudi memulai lipatan kedua)
Putri Ninda     :           Lipatan kedua gagal
(Wahyudi memulai lipatan ketiga)
Putri Ninda     :           Kau telah gugur. Kau boleh kembali ke ruang makan. Di sana telah disiapkan makanan.
Wahyudi         :           Baik, putri. Hamba mohon pamit, Baginda.
Kemudian datanglah Yusran si Peserta kedua.
Raja                 :           Silahkan perkenalkan dirimu, wahai Pemuda.
Yusran             :           Baik, Baginda. Perkenalkan, Nama saya Yusran dan sya berasal dari keluarga pembuat Sajadah yang namanya telah melegenda di negeri ini.
Raja                 :           Sepertinya kau sangat percaya diri. Kau bisa memulai lipatanmu.
Yusran             :           Baik, baginda.
Putri Ninda     :           Apa kau sudah tahu aturannya?
Yusran             :           Tentu saja, putri.
(Yusran memulai lipatan pertamanya dan ia gagal. Ia memulai lipatan keduanya dan masih gagal. Dengan data dari hasil percobaan pertamanya dan keduanya, ia memulai lipatan ketiga. Namun, sayang sekali. Lipatan ketiganya yang meskipun sudah berukuran sama dengan tasnya, tetapi yang menjadi masalah adalah ketebalan dari sajadah yang ia lipat. Dan tentu saja, tak muat denga tas sajadah yang ukurannya kecil)
Putri Ninda     :           Kau boleh pergi ke ruang makan.
Yusran             :           Baik putri. Salam hormat, Baginda.
(Yusran meninggalkan Raja dan Putri. Dan selanjutnya tibalah kesempatan peserta terakhir)
Peserta terakhir masuk ke dalam ruangan Raja
Putri Ayu        :           Jika kau sudah mengerti aturannya. Kau boleh memulainya.
Raja                 :           Akan lebih baik kau memperkenalkan dirimu terlebih dahulu.
Ridho              :           Perkenalkan, nama saya Ridho, Baginda. Saya adalah pembuat sajadah dan tasnya itu.
Raja                 :           Baiklah, silahkan mulai.
(Ridho memulai lipatan pertamanya)
Putri Ninda     :           Apa kau berdusta?
Putri Ayu        :           Jika kau memang pembuat dari sajadah dan tas tersebut, tentunya kau bisa berhasil di kesempatan pertamamu.
Ridho              :           Aku melakukan pemanasan terlebih dahulu, Putri.
(Putri Ayu dan Putri Ninda memandangnya aneh)
Putri Ayu        :           Baiklah, lakukan lipatan keduamu.
(Ridho melakukan lipatan keduanya)
Putri Ninda     :           Apa kau melakukan pendinginan?
Ridho              :           Benar, Tuan Putri.
Putri Ayu        :           Apa kau ingin dibakar?
Ridho              :           Dengan warna kulit seperti ini, aku rasa aku tidak membutuhkannya, Tuan Putri.
Putri Ninda     :           Silahkan lakukan lipatan ketigamu.
(Ridho melakukan lipatan ketiganya)
Raja                 :           Kau adalah pemenangnya. Dan kau boleh pergi ke ruang makan untuk menikmati hidangan yang telah disajikan.
(Rido meninggalkan ruang utama kerajaan. Dan Raja beserta kedua putrinya memulai diskusinya)
Raja                 :           Wahai putriku, aku pikir aku ragu untuk mengangkat peserta terakhir tadi sebagai penasihat kerajaan.
Putri Ayu        :           Aku juga meragukan peserta terakhir, Ayah.
Putri Ninda     :           Aku pikir dia adalah seorang yang tepat.
Raja                 :           Mengapa kau berpikir seperti itu, Wahai putriku?
Putri Ninda     :           Alasanku memutuskan peraturan dengan 3 kali kesempatan adalah melihat keterampilan, sikap, dan cara berpikirnya. Yang aku cermati dari peserta pertama, ia hanya berfokus pada ketebalan sajadahnya dan mengabaikan ukuran panjang dan lebarnya, jadi meskipun ia bisa menyesuaikan ketebalan sajadah itu dengan tasnya, tapi nyatanya panjangnya tidaklah sesuai. Pada peserta kedua, ia kebalikan dari peserta pertama. Fokus pada panjang dan lebarnya, namun mengabaikan tebalnya. Dan peserta terakhir, ia mengakui bahwa sajadah itu adalah buatannya begitupun dengan tasnya. Saat kesempatan pertamanya yang menuai kegagalan, aku tak percaya dengan ucapannya. Namun saat ia memulai kesempatan keduanya, aku bisa melihat karakternya. Sebenarnya ia bisa berhasil di kesempatan pertamanya, namun ia ingin mencari lipatan lain yang mungkin bisa berhasil. Tapi nyatanya, ia tak bisa menemukan lipatan lain. Saat lipatan ketiganya, barulah ia menggunakan trik lipatan yang sebenarnya.
Putri Ayu        :           Penjelasanmu tentang peserta ketiga sangat panjang. Tapi, aku mengerti. Dengan kata lain peserta ketiga menerapkan Try and error.
Raja                 :           Sepertinya, putri Ayah sama cerdasnya dengan Ayah ketika masih remaja. Baiklah, ayah sudah menetapkan pengganti penasehat kerajaan. Ayo kita bersama-sama ke ruang makan.
(Sementara di ruang makan)
Yusran             :           Sepertinya kalian semua gagal.
Wahyudi         :           Bagaimana denganmu? Bukankah nasib kita sama?
Yusran             :           Meskipun nasib kita sama, akan tetapi dilihat dari sisi manapun, aku jauh lebih baik darimu.
Wahyudi         :           Cih! Pecundang tetap saja pecundang
Ridho              :           Wahai kawanku, saat makan kita tak boleh berbicara. Namun, karena aku terlanjur berbicara, aku akan mengatakan satu hal, bahwa aku adalah pemenang dari sayembara.
Yusran             :           Baiklah, aku percaya. Dibalik sebuah kekurangan terdapat sebuah kelebihan.
Wahyudi         :           Tuhan memang tak memberikan hambanya dua kelebihan.
(Tibalah Raja dan kedua putrinya di ruang makan)
Raja                 :           Pemenang dari sayembara adalah Peserta Ketiga, yaitu Ridho. Dan untuk kalian berdua, kalian aku angkat menjadi pengawalku.
(Ketiga peserta sangat bersyukur akan hal tersebut. Raja beserta putrinya makan bersama dengan penasihat dan kedua pengawal)
Ridho              :           Terima kasih, Baginda.
Yusran,Wahyudi         :           Salam hormat, Paduka Raja. Dan salam hormat, Tuan Putri.

END.




 TERINSPIRASI DARI = https://sientiapujilestari.wordpress.com/2014/12/09/naskah-drama-bahasa-indonesia-bertema-kerajaan/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HORMON PADA TUMBUHAN (HORMONES IN PLANT)

Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa hormon penting, yaitu : Growth in plants are influenced by several important hormones, those are : Auksin (IAA = Indol Acetic Acid) yang berfungsi untuk memacu pemanjangan sel bagian pucuk, mempercepat diferensiasi, memacu pembengkokan batang, merangsang pembentukan akar lateral dan akar serabut, merangsang pembelahan sel kambium vaskuler, memacu dominansi apikal, merangsang perbungaan dan pembentukan buah, merangsang partenokarpi. Auxin (IAA = Indole Acetic Acid) which serves to stimulate cell elongation crown, accelerate the differentiation, stimulate bending rods, stimulates the formation of lateral roots and root fibers, stimulates cell division vascular cambium, spur dominance apical, stimulate flowering and fruit formation, stimulate Parthenocarpy. Giberelin berfungsi untuk menstimulasi pemanjangan dan pembelahan sel, mempercepat perutumbuhan, perkecambahan biji (memecah dormansi) dan tunas, pertumbuhan bunga serta partenok...

PROFIL SISWA XI MIPA I SMAN 2 WTP

Andi Annisa Wulandari 16 Oktober 1999 Bendahara Kelas dan Wakil Sekretaris OSIS SMADA 2015/2016  ig:  @andiannisaw  . Cewe kecil, terjutek dan paling susah dideketin sama cowo-cowo. Rentenir kelas dan suka nagih duit, wuihzz. Punya banyak mantan dan pernah tersakiti  Kalau ngga suka sama sesuatu atau sama orang pasti nunjukin muka ga sukanya itu. Hobi menggambar, nonton running man dan suka nonton film. Pengen banget kuliah di UNPAD jurusan Jurnalis, aamiin. Andi Fitri Azizah 29 Agustus 1999 Sekertaris PASKIBRA dan Anggota OSIS SMADA 2015/2016  ig:  @fifyazizah  . Cewe yang paling sipit di kelas dan sering dipanggil “cikke”. Terobsesi banget sama Greyson Chance. Soal makanan, pasti paling depan apalagi makanan gratisz. Paling gesrek,alay,kebelet ngwhitzzz. Andi Nurul Muafiyah Ertasmin 05 Agustus 1999 Wakil Ketua Kelas sekaligus Ketua MPK SMADA 2015/2016  ig:  @nurulmuafya  . Cewe yang punya sejuta ide buat ngebully orang. C...